Kamis, 25 Oktober 2018 | 12:23 WIB
Febri Ardani/KompasOtomotif
Suzuki Grand Vitara di GIIAS 2015.
Kamis, 25 Oktober 2018 | 12:23 WIB
Fe
JAKARTA, KOMPAS.com - Grand Vitara adalah salah satu produk Suzuki di segmen SUV. Produk ini diimpor langsung dari Jepang dan di negara asalnya produksinya sudah berhenti dilakukan Juli lalu.
Lantas bagaimana dengan nasibnya di Indonesia? PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengungkapkan Grand VItara saat ini hanya tinggal masa penghabisan stok kendaraan.
"Sekarang stoknya tidak sampai ribuan. Mungkin tinggal puluhan, di bawah 100 unit," ungkap Direktur Pemasaran PT SIS Donny Saputra saat ditemui beberapa waktu lalu.
Dari data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), dalam periode Januari sampai September 2018 Grand Vitara yang ditawarkan dalam dua varian yakni JLX 2.4 AT dan MT tercatat angka distribusinya sebanyak 28 unit. Ini artinya diler tidak akan mendapatkan pasokan unit baru.
Baca juga: Suzuki Mulai Pamer Vitara Brezza 2019
Namun Donny tidak khawatir mengenai nasib sisa produk Grand Vitara yang masih berada di gudang Suzuki. Saat ini konsumen SUV dengan banderol harga Rp 367 juta dan Rp 378 juta tersebut ditujukan untuk konsumen fleet yang berasal dari swasta dan pemerintahan.
"Yang terakhir ini sudah ada proyek, tinggal disalurkan saja," ujar Donny.
Berhentinya produksi Grand Vitara ini menambah panjang deretan model Suzuki yang berhenti dijual. Sebelumnya ada Ciaz, Celerio, Splash dan Ertiga Diesel yang ditawarkan dan kini tidak lagi ada di daftar produk Suzuki.
Opsi membawa Vitara Brezza yang sudah hadir di India untuk menjadi pengganti pun dinilai sulit. Suzuki sebelumnya mengungkapkan, kesulitan tersebut hadir dari pilihan mesin 1.3L diesel dan transmisi yang diberikan hanya manual.
Ini artinya Suzuki tidak menyisakan produk di segmen SUV yang saat ini tengah bertumbuh. Kita tinggal menantikan apa langkah selanjutnya Suzuki untuk mengisi produk di segmen tersebut.
Penulis: Setyo Adi Nugroho
Editor: Azwar Ferdia
0 comments:
Posting Komentar