Hyundai Pelajari Mobil Murah Rp 75 Jutaan untuk Indonesia
2018-10-11 09:57 Sumber: Kompas.com
© Disediakan oleh PT. Kompas Cyber Media Hyundai Santro.INDIANAUTOSBLOG
PT Hyundai Mobil Indonesia (HMI) sedang mempelajari produk baru Santro, yang sudah ramai jadi perbincangan di Negeri Bollywood. Model low segment tersebut dibanderol di India mulai dari 370.000 rupee atau Rp 75 jutaan.
Informasi soal rencana peluncuran model ini sebelumnya sudah diperbincangkan oleh HMI, di mana punya potensi untuk diboyong masuk ke Indonesia, walaupun dengan bahasa yang tersirat.
Coba mengonfirmasi kembali soal Santro, Mukiat Sutikno, Presiden Direktur PT Hyundai Mobil Indonesia (HMI), mengatakan, pihaknya saat ini masih menunggu informasi soal harga resmi. Jadi sejauh ini belum bisa mengambil keputusan apapun.
Mukiat menegaskan, juga soal harga jual di dalam negeri, meski di India harganya tampak murah, tapi ketika diekspor ke luar negeri, malah jadi mahal. Bisa jadi membuat status mobil murahnya bisa hilang.
"Kami belum dapat info resmi tentang harga terkait Santro. Karena memang kerap kali harga di India semua merek bisa lebih murah, tapi setelah di ekspor ke luar menjadi lebih mahal," ujar Mukiat kepada KOMPAS.com, Selasa (9/10/2018).
© Disediakan oleh PT. Kompas Cyber Media Hyundai Santro.INDIANAUTOSBLOG
"Jadi kami harus lebih dahulu pelajari dahulu spesifikasinya dan juga soal harga, sebelum akhirnya mengambil keputusan," kata Mukiat.
Santro menggunakan mesin bensin empat silinder 1.1 liter, di mana menghasilkan tenaga 69 PS dan torsi 99 Nm. Pilihan transmisi sendiri ada dua, manual 5-percepatan dan Smart Auto AMT 5-percepatan.
Terkait konsumsi BBM, sudah mengantongi sertifikat Automotive Research Association of India (ARAI), dengan angka 20,3 kpl baik dalam konfigurasi transmisi MT dan AMT. Tersedia juga varian dengan bahan bakar CNG yang dipasang oleh pabrik.
Menarik, jika kabar akan diboyongnya Santro bersamaan dengan keputusan realisasi pembangunan fasilitas produksi Hyundai di Indonesia, yang perbincangannya sudah menggaung luas.
Penulis: Ghulam Muhammad Nayazri
Editor: Agung Kurniawan
Copyright Kompas.com
2018-10-11 09:57 Sumber: Kompas.com
© Disediakan oleh PT. Kompas Cyber Media Hyundai Santro.INDIANAUTOSBLOG
PT Hyundai Mobil Indonesia (HMI) sedang mempelajari produk baru Santro, yang sudah ramai jadi perbincangan di Negeri Bollywood. Model low segment tersebut dibanderol di India mulai dari 370.000 rupee atau Rp 75 jutaan.
Informasi soal rencana peluncuran model ini sebelumnya sudah diperbincangkan oleh HMI, di mana punya potensi untuk diboyong masuk ke Indonesia, walaupun dengan bahasa yang tersirat.
Coba mengonfirmasi kembali soal Santro, Mukiat Sutikno, Presiden Direktur PT Hyundai Mobil Indonesia (HMI), mengatakan, pihaknya saat ini masih menunggu informasi soal harga resmi. Jadi sejauh ini belum bisa mengambil keputusan apapun.
Mukiat menegaskan, juga soal harga jual di dalam negeri, meski di India harganya tampak murah, tapi ketika diekspor ke luar negeri, malah jadi mahal. Bisa jadi membuat status mobil murahnya bisa hilang.
"Kami belum dapat info resmi tentang harga terkait Santro. Karena memang kerap kali harga di India semua merek bisa lebih murah, tapi setelah di ekspor ke luar menjadi lebih mahal," ujar Mukiat kepada KOMPAS.com, Selasa (9/10/2018).
© Disediakan oleh PT. Kompas Cyber Media Hyundai Santro.INDIANAUTOSBLOG
"Jadi kami harus lebih dahulu pelajari dahulu spesifikasinya dan juga soal harga, sebelum akhirnya mengambil keputusan," kata Mukiat.
Santro menggunakan mesin bensin empat silinder 1.1 liter, di mana menghasilkan tenaga 69 PS dan torsi 99 Nm. Pilihan transmisi sendiri ada dua, manual 5-percepatan dan Smart Auto AMT 5-percepatan.
Terkait konsumsi BBM, sudah mengantongi sertifikat Automotive Research Association of India (ARAI), dengan angka 20,3 kpl baik dalam konfigurasi transmisi MT dan AMT. Tersedia juga varian dengan bahan bakar CNG yang dipasang oleh pabrik.
Menarik, jika kabar akan diboyongnya Santro bersamaan dengan keputusan realisasi pembangunan fasilitas produksi Hyundai di Indonesia, yang perbincangannya sudah menggaung luas.
Penulis: Ghulam Muhammad Nayazri
Editor: Agung Kurniawan
Copyright Kompas.com
0 comments:
Posting Komentar